Siapa yang pernah berkunjung ke gang Paneleh VII, di pinggir sungai Kali Mas, di Surabaya? Di sana ada rumah kos milik HOS Tjokroaminoto bernomor 29-31 . Di sanalah pemuda Bung Karno nge-kos bersama Kartosoewirjo, Semaoen, dan Muso nge-kos sambil belajar.

Saya pernah ke sana beberapa kali. Banyak alumni rumah kos itu yang menjadi tokoh pergerakan sebelum kemerdekaan. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia. Semaoen, Alimin, dan Musso dengan Partai Komunis Indonesia serta Kartosoewirjo melegenda menjadi pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Di rumah itu juga, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur sering bertukar pikiran.

Saya kemudian menulis puisi berjudul “Kopi Tubruk”, karena Bung Karno senang dengan kopi rakyat jelata itu. Puisi ini upaya saya membenturkan ekonomi kerakyatan dengan ekonomi liberal dan perilaku koruptif di negeri ini. Puisi “Kopi Tubruk” yang tergabung dalam antologi puisi Air Mata Kopi (Gramedia, 2014) – yang masuk 10 besar Hari Puisi Indonesia 2014, adalah sebuah paradoks di negeri ini. Bacalah… >> ke halaman berikutnya >>

